Menciptakan Kembali Uang*



the history of money

Uang adalah salah satu ide mengguncangkan
penyederhanaan di segala zaman
... ia menciptakan revolusinya sendiri.
                                                          PAUL J. BOHANNAN
Dolar sedang sekarat, begitu pula yen, mark dan berbagai mata uang nasional dunia modern lainnya. Sistem keuangan global kita terjangkiti sebuah virus mematikan dan, karena sudah sedemikian parahnya, keruntuhannya tinggal menunggu waktu saja. Dolar, mark dan yen akan menyusul ducat,* kulit kerang cowrie, dan guinea*** masuk ke dalam kotak usang sejarah, sebagai barang-barang yang terutama diminati penggemar barang antik dan kaum eksentrik.
Pada suatu ketika dalam sejarah sewaktu uang mendominasi segenap masyarakat kita, ia menghadapi berbagai tantangan yang ganjil dan berbahaya. Pada dekade akhir abad kedua puluh, sistem keuangan global mulai terbatuk-batuk, tertatih-tatih dan sempoyongan. Mata uang negara-negara lemah tiba-tiba sakit dan mati dalam ledakan inflasi tak terduga, sementara kurs mata uang paling kuat dan paling sehat terhuyung-huyung dan tersuruk ke sana kemari. Setelah merajai sebagai lembaga keuangan utama dunia semenjak Renaisans, bank-bank limbung dan mengalami kerugiaan miliaran dolar dalam sekejap. Amerika Serikat terus menimbun  utang nasional yang kian menggembung, ketimpangan perdagangan yang makin menjadi-jadi, serangan inflasi sporadis, dan kemerosotan nilai dolar dalam jangka panjang. Meskipun sudah melancarkan campur tangan agak aneh namun ekstensif dalam banyak level, tampaknya tidak ada satu pemerintah pun yang sanggup mengontrol mata uangnya, dan kini berbagai lembaga keuangan baru bertebaran di muka bumi dalam sebuah jaringan bisnis berjalinan dengan suatu kekuatan yang belum pernah dikenal sebelumnya dalam sejarah. Badan-badan yang dianggap bersifat global seperti Dana Moneter Internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Bank Dunia pada umumnya tampak tidak ada sangkut pautnya dengan keuangan siapa pun kecuali para pemain paling lemah yang sudah berada dalam belas kasihan internasional.
Sekalipun situasi keuangan sangat mengkhawatirkan, matinya tatanan moneter saat ini tidak akan menandakan berakhirnya perdagangan maupun kematian uang. Bahkan ketika sistem lama sedang sempoyongan ragu-ragu memasuki liang kubur, kita bisa saksikan sistem baru sedang bangkit di cakrawala untuk menggantikannya. Bisa kita lihat gambaran berkedip-kedip sistem baru itu dalam pendar temaram layar komputer, dan kita bisa cium bau menyengatnya di antara kabel-kabel listrik di lantai setiap bursa efek internasional. Kita bisa mendengarnya dalam desingan elektronik terkode dalam kartu plastik saat digesek pada alat pembaca elektronik yang sudah menggusur mesin kasir model lama. Dalam dunia cyberspace, kini uang sedang diciptakan kembali sebagai kekuatan mengambang bebas yang bisa muncul sewaktu-waktu di mana saja dalam jumlah berapa saja. Tidak lagi tertambat pada kekayaan suatu pemerintahan atau sebuah negara, uang baru itu bermunculan dalam berbagai macam bentuk baru. Uang baru itu adalah kekuasaan potensial.
Teknologi baru sudah mengubah cara kita mendapatkan dan mempergunakan uang, dan itu akan menciptakan sistem kelas kaya dan miskin yang sama sekali baru. Sistem uang baru tersebut akan mengubah cara kita mendistribusikan barang dan cara kita membiayai kehidupan bermasyarakat kita. Sistem ini akan menata ulang peta politik dunia dan menciptakan entitas global dan lokal baru yang susah dibayangkan saat ini. Sistem yang baru muncul ini benar-benar akan mengubah makna uang.
Perubahan revolusioner yang saat ini terjadi dalam tabiat dan kegunaan uang merupakan mutasi besar ketiga pada uang. Generasi pertama dimulai dengan penemuan uang logam di Lydia kurang lebih tiga ribu tahun lampau dan membuahkan sistem pasar terbuka dan bebas yang pertama. Penemuan dan penyebaran koin berikut pasar yang menyertainya menciptakan sebuah sistem kultural yang sama sekali baru—peradaban klasik Mediterania. Sistem moneter dan pasar baru tersebut selanjutnya menyebar ke seluruh dunia dan perlahan-lahan menghancurkan imperium-imperium besar pemungutan upeti dalam sejarah.
Generasi kedua uang sudah mendominasi sejak permulaan Renaisans melalui revolusi industri, dan menghasilkan penciptaan sistem kapitalis dunia modern. Sistem ini berawal di bank-bank Italia, dan lama-lama menciptakan sistem perbankan nasional dan uang kertas yang mereka keluarkan untuk digunakan dalam perdagangan sehari-hari. Penciptaan perbankan dan sistem uang kertas menghancurkan feodalisme, mengubah basis organisasi dari pewarisan ke uang, juga mengubah basis kekuatan ekonomi dari kepemilikan tanah ke kepemilikan saham, obligasi, dan perusahaan.
Masing-masing dua tipe awal uang itu menciptakan budaya uniknya sendiri yang sangat berbeda dari semua budaya sebelumnya. Kini, pada pembukaan abad kedua puluh satu, dunia tengah memasuki tahap ketiga sejarah moneternya—era uang elektronik dan ekonomi virtual. Kemunculan uang elektronik akan menghasilkan berbagai perubahan dalam masyarakat yang sama radikal dan luasnya dengan yang diciptakan kedua revolusi moneter sebelumnya dalam zaman masing-masing. Uang baru ini akan mendatangkan perubahan menyeluruh dalam sistem politik, dalam organisasi usaha dagang, dan dalam watak organisasi kelas. Uang virtual berjanji menciptakan versi peradabannya sendiri yang berbeda seperti berbedanya dunia modern dari dunia bangsa Aztec atau Viking.

Cuplikan lainnya: Perbankan Renasians
*  Dipetik dari Jack Weatherford, The History of Money, Crown Publishers Inc, New York, 1997, diterjemahkan oleh Noor Cholis dengan judul Sejarah Uang, PT Bentang Pustaka, Yogyakarta (2005)
** Uang logam Eropa kuno.
*** Unit mata uang kuno Inggris, pecahan uang logam senilai 21 shilling yang digunakan di Inggris antara tahun 1663 hingga 1813.

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Jagal Lima (Slaughterhouse-Five)

Para Pembunuh

Contentious Politics (3)